PRAYA BARAT DAYA – Di tengah gempuran modernisasi, Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, tetap kokoh menjaga tradisi menenun kain songket. Kegiatan ini bukan sekadar keterampilan, melainkan warisan budaya yang dipertahankan turun-temurun. Para pengrajin, yang mayoritas adalah ibu dan perempuan muda, dengan sabar dan teliti menghasilkan kain songket yang kaya akan motif, warna, dan nilai filosofi. Proses pembuatannya yang rumit, mulai dari pemintalan benang hingga penenunan, menjadi bukti nyata dedikasi mereka dalam melestarikan warisan leluhur Suku Sasak.
Kain songket buatan tangan para pengrajin Desa Ungga ini tak hanya indah dipandang, tetapi juga menyimpan makna mendalam yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Setiap motif yang terukir adalah cerminan nilai-nilai kehidupan dan kearifan masyarakat setempat. Dengan semangat melestarikan budaya dan kemandirian ekonomi, para pengrajin songket membuktikan bahwa tradisi dapat berjalan beriringan dengan kemajuan zaman.


Potensi besar kain songket Desa Ungga sebagai produk unggulan daerah kini semakin terbuka lebar. Hasil karya mereka memiliki daya saing tinggi di pasar lokal maupun nasional, berkat kualitas dan keunikan yang tak lekang oleh waktu. Dengan demikian, tradisi menenun songket di desa ini bukan hanya menjaga identitas budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kreatif yang menjanjikan bagi masyarakat setempat.
COMMENTS